Sunday, May 18, 2025

Bika Ambon: Si Manis Berlubang dari Medan yang Bikin Rindu Setiap Gigitan

 


    Saya selalu percaya bahwa makanan punya kemampuan ajaib untuk membawa kita “pulang”, bahkan tanpa perlu benar-benar kembali ke kampung halaman. Bagi saya, makanan itu adalah Bika Ambon. kue bertekstur kenyal, manis, dan berongga khas dari Medan yang selalu membuat saya tersenyum saat menyantapnya. Mungkin kamu pernah mencicipi kue ini di kotamu. Tapi tahukah kamu kalau Bika Ambon punya sejarah yang cukup unik, rasa yang rumit tapi bersahabat, dan bahkan punya warung legendaris yang sudah puluhan tahun berdiri? Mari kita kupas bersama kisah manis dari si Bika Ambon ini.


    Bika Ambon adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang cukup membingungkan secara geografis. Kenapa? Karena Bika Ambon bukan berasal dari Ambon (Maluku), tapi justru dari Medan, Sumatera Utara. Ada beberapa versi tentang asal-usul namanya. Salah satu cerita menyebutkan bahwa kue ini pertama kali dijual di kawasan Jalan Ambon di Medan, dan dari situlah nama “Bika Ambon” melekat.


    Versi lain menyebutkan bahwa resep kue ini dulunya merupakan adaptasi dari kue khas Melayu bernama “Bika”, lalu diolah dan dijual oleh seorang warga keturunan Tionghoa bernama Lau Siauw Ho di kawasan Jalan Ambon, Medan pada tahun 1960-an. Karena lokasi penjualannya di Jalan Ambon, masyarakat pun menyebutnya “Bika Ambon”. Apapun versi yang benar, satu hal yang pasti: Bika Ambon adalah warisan kuliner khas Medan yang patut dibanggakan.


    Yang membuat Bika Ambon begitu khas adalah tekstur berongga dan rasa manis yang berasal dari fermentasi santan dan air nira. Tekstur berongga ini muncul karena adonan dibiarkan selama beberapa jam untuk berfermentasi, menghasilkan rongga-rongga seperti sarang lebah ketika dipanggang. Ciri rasa Bika Ambon sangat kaya namun ringan – wangi daun jeruk dan serai memberi aroma segar, sementara santan dan gula aren menghadirkan rasa manis legit yang tidak bikin enek. Biasanya, Bika Ambon tersedia dalam beberapa varian rasa, seperti: Original (pandan), Keju, Durian, Cokelat, & Pandan susu. Namun, buat saya pribadi, rasa original tetap yang terbaik – sederhana tapi memikat. Kalau kamu penasaran ingin bikin sendiri di rumah, berikut ini resep Bika Ambon asli rumahan yang sudah saya coba sendiri. Perlu sedikit kesabaran, tapi hasilnya sepadan.

Bahan Biang:

100 ml air hangat
1 sdt ragi instan
1 sdt gula pasir

Bahan utama:

300 gram tepung tapioka
50 gram tepung terigu
250 gram gula pasir
400 ml santan kental hangat (rebus dengan 2 batang serai, 3 lembar daun jeruk, 1 lembar daun pandan)
100 ml air nira (bisa diganti air kelapa segar)
5 butir telur
1 sdm margarin cair


Cara Membuat:

  1. Campur bahan biang, diamkan selama 15 menit hingga berbusa.

  2. Dalam wadah lain, kocok telur dan gula hingga gula larut.

  3. Tambahkan air nira, santan hangat (yang sudah disaring), dan margarin cair ke dalam kocokan telur.

  4. Masukkan tepung tapioka dan terigu sedikit demi sedikit, aduk rata.

  5. Tambahkan biang ke dalam adonan, aduk kembali hingga tercampur rata.

  6. Diamkan adonan selama 2–3 jam dalam suhu ruang, tutup dengan serbet bersih.

  7. Panaskan loyang di oven suhu 160°C.

  8. Tuang adonan ke loyang panas, panggang selama ±50–60 menit.

  9. Biarkan dingin sebelum dipotong agar teksturnya padat dan berlubang sempurna.

Hasilnya: Bika Ambon lembut, kenyal, wangi, dan tentu saja berlubang-lubang cantik!


    Kalau kamu bertanya, “Bika Ambon paling enak itu dari mana?” Maka jawabannya pasti mengarah ke “Bika Ambon Zulaikha”  warung legendaris yang telah berdiri sejak 1980-an di Jalan Majapahit No. 62, Medan PetisahWarung ini tidak hanya dikenal oleh warga Medan, tapi juga menjadi pusat oleh-oleh wajib bagi wisatawan. Saya masih ingat saat pertama kali dibawakan oleh-oleh Bika Ambon Zulaikha oleh paman saya, teksturnya empuk, aromanya harum, dan rasanya tetap konsisten meskipun dibawa pulang ke Jakarta. Ciri khas Bika Ambon Zulaikha : Warna kuning cerah alami, Aromanya kuat dari daun jeruk dan serai, Tekstur kenyal tapi tidak keras, dan Lubang-lubang yang rapi dan besar. Warung ini juga menjadi pionir dalam menghadirkan Bika Ambon dalam berbagai rasa seperti durian dan pandan susu.


    Seiring perkembangan zaman dan selera pasar, banyak muncul inovasi Bika Ambon. Tapi yang sedang viral dan banyak diburu di media sosial adalah “Bika Ambon 777”, yang berlokasi di Jalan Mojopahit No. 133 A, Medan – masih satu kawasan dengan warung legendaris lainnya. Kenapa viral? Hal ini dikarenakan Bika Ambonnya punya tekstur yang lebih lembut dan moist, disajikan dalam ukuran mini (bite size) yang lucu untuk hampers, menggunakan bahan premium, seperti santan kelapa segar dan telur bebek, tersedia dalam rasa unik seperti Bika Ambon Red Velvet dan Bika Ambon Tiramisu. Bika Ambon 777 ini sangat populer di TikTok karena banyak vlogger kuliner lokal dan nasional yang mereview positif rasanya. Bahkan, mereka kini membuka layanan pemesanan online ke seluruh Indonesia.


    Sebagai orang yang lahir dan besar di Sumatera Utara, saya bisa bilang bahwa Bika Ambon adalah simbol dari kelembutan, ketekunan, dan keragaman rasa Indonesia.

  • Teksturnya yang unik – kenyal tapi ringan
  • Rasanya yang tidak sekadar manis – tapi penuh aroma dan karakter
  • Proses pembuatannya yang panjang – mengajarkan kesabaran dan konsistensi


    Dan satu hal lagi, Bika Ambon tidak pernah lekang oleh waktu. Dari dapur nenek saya dulu, hingga warung oleh-oleh modern hari ini, kue ini tetap hadir dengan rasa yang membumi dan mengikat kenangan. Bika Ambon bukan hanya makanan namun ia adalah cerita. Cerita tentang perpaduan budaya, kerja keras, dan cita rasa yang bertahan puluhan tahun. Kalau kamu belum pernah mencobanya, coba deh satu potong saja. Tapi hati-hati – karena dari satu potong bisa jadi berpotong-potong, dan dari situ, kamu bisa jatuh cinta pada kue sederhana namun bermakna ini.


No comments:

Post a Comment