Sabtu, 04 Mei 2024

NEGARA YANG PENDUDUKNYA TINGGAL DIKANDANG

 HONGKONG


    Hong Kong adalah sebuah wilayah administratif khusus di Tiongkok, yang memiliki status semi-otonomi. Hong Kong merupakan bagian dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebagai wilayah administratif khusus. Status ini dikenal sebagai "satu negara, dua sistem," yang berarti Hong Kong memiliki otonomi dalam banyak hal, termasuk sistem hukum, keuangan, dan pemerintahan, yang berbeda dari Tiongkok Daratan. Pada awalnya, Hongkong merupakan wilayah kolonial Britania sejak Perjanjian Nanking pada 1842, setelah Perang Opium Pertama. Pada tahun 1997, Britania Raya mengembalikan Hong Kong ke Tiongkok di bawah prinsip "satu negara, dua sistem." Sejak itu, Hong Kong menjadi wilayah administratif khusus di bawah kedaulatan Tiongkok dengan tingkat otonomi tertentu.

    Hong Kong dikenal sebagai salah satu pusat keuangan terbesar di dunia dengan pasar modal yang besar dan infrastruktur keuangan yang maju. Ekonomi Hong Kong didukung oleh sektor keuangan, perdagangan internasional, pariwisata, dan layanan profesional. Kota ini terkenal dengan skyline megahnya, kehidupan malam yang sibuk, dan berbagai kegiatan budaya seperti festival, seni pertunjukan, dan kuliner. Bahasa resmi Hong Kong adalah Bahasa Kanton, tetapi Bahasa Mandarin juga umum digunakan. Selain itu, Bahasa Inggris banyak digunakan dalam bisnis dan pemerintahan, menjadikan Hong Kong sebagai salah satu kota internasional yang multibahasa. Meskipun Hong Kong memiliki keunggulan ekonomi dan infrastruktur, kota ini juga menghadapi sejumlah tantangan, termasuk ketidaksetaraan ekonomi, tekanan hidup yang tinggi, ketegangan politik, dan isu-isu sosial seperti perumahan yang mahal dan ketidaksetaraan akses terhadap layanan publik.

    Ditengah hingar bingarnya malam di kota Hong Kong, banyak sisi gelap yang disembunyikan di sana. Berikut Sisi gelap Hong Kong dimana mencakup beberapa isu yang cukup kompleks:

  1. Kesenjangan Ekonomi yang Luas : Hong Kong memiliki kesenjangan ekonomi yang besar antara kelas atas dan bawah. Meskipun kota ini memiliki salah satu PDB per kapita tertinggi di dunia, banyak penduduk yang hidup dalam kemiskinan atau di bawah garis kemiskinan relatif.
  2. Tekanan Hidup yang Tinggi: Biaya hidup di Hong Kong sangat tinggi, terutama dalam hal properti, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Hal ini menyebabkan banyak orang, terutama generasi muda, merasa tertekan dan sulit untuk mencapai stabilitas keuangan.
  3. Ketidaksetaraan Sosial: Meskipun Hong Kong memiliki sistem pendidikan dan kesehatan yang canggih, ada ketidaksetaraan akses terhadap layanan-layanan ini di antara berbagai kelompok sosial, terutama mereka yang berasal dari lapisan masyarakat yang lebih rendah.
  4. Masalah Perumahan: Ketersediaan perumahan yang terjangkau menjadi masalah besar di Hong Kong. Banyak penduduk harus tinggal di apartemen-apartemen kecil yang padat, sementara harga properti terus melonjak, sulit bagi mereka untuk memiliki atau menyewa tempat yang layak.
Merujuk pada masalah perumahan, warga miskin Hong Kong ternyata ada yang harus tinggal di kotak berkerangka besi menyerupai kandang anjing. Meski sudah berkali-kali dikritik atas dasar kemanusiaan, pemerintah dan warga Hong Kong tetap mempertahankan tipe hunian seperti itu karena tuntutan rumah murah. Alasan lebih jelasnya sebagai berikut :

  1. Tekanan Politik: Hong Kong telah menghadapi tekanan politik yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama terkait dengan hubungannya dengan Tiongkok. Hal ini telah menyebabkan ketegangan sosial, perdebatan politik, dan kekhawatiran akan kebebasan sipil.
  2. Kepadatan Penduduk dan Keterbatasan Ruang. Dimana Hong Kong adalah salah satu kota terpadat di dunia dengan populasi yang besar dan ruang yang terbatas. Banyak penduduk Hong Kong tinggal di apartemen yang sangat kecil dan padat, sehingga disebut sebagai "kandang" karena ruang yang sempit dan terbatas.
  3. Tekanan Hidup dan Harga Properti Tinggi. sehingga bagi sebagian besar penduduk, memiliki rumah yang luas bisa menjadi sulit. Ini menyebabkan banyak orang tinggal di apartemen-apartemen kecil atau dalam kondisi perumahan yang padat, memberikan kesan seperti hidup di dalam kandang.
    Akibat faktor ini secara bersama-sama menciptakan persepsi bahwa penduduk Hong Kong "tinggal di kandang," karena tekanan hidup yang tinggi dan keterbatasan ruang yang mereka hadapi. Rumah Kandang tersebut menjadi solusi bagi mereka. Rumah Kandang ini biasa disebut dengan Istilah "cage homes". Rumah-rumah cage di Hong Kong memiliki bentuk yang sangat sederhana dan seringkali hanya terdiri dari ruangan kecil yang didesain untuk kebutuhan dasar. Berikut adalah gambaran umum mengenai bentuk rumah cage di Hong Kong:
  • Ukuran yang Sangat Kecil, umumnya memiliki ukuran yang sangat kecil, seringkali hanya sekitar beberapa meter persegi. Beberapa rumah cage bahkan hanya cukup untuk tempat tidur dan sedikit ruang untuk barang-barang pribadi.
  • Bahan Konstruksi rumah cage biasanya menggunakan bahan-bahan sederhana seperti besi atau kayu yang dipasang menjadi kandang-kandang kecil. Kadang-kadang, ruangan-ruangan ini terletak di dalam ruangan yang lebih besar dan dibatasi dengan partisi-partisi sederhana.
  • Fasilitas Minim Karena ukurannya yang sangat kecil, rumah cage umumnya tidak memiliki fasilitas mandi atau dapur pribadi. Penghuninya mungkin harus menggunakan fasilitas mandi dan dapur umum yang terletak di luar ruangan mereka.
  • Kondisi lingkungan di sekitar rumah-rumah cage seringkali tidak ideal, terutama jika rumah cage tersebut terletak di gedung-gedung tua atau daerah perkotaan yang padat. Hal ini dapat menciptakan masalah sanitasi dan kesehatan yang serius bagi penghuninya.
  • Padatnya Ruangan Karena ruang yang terbatas, penghuni rumah cage seringkali harus tinggal dalam kepadatan yang tinggi. Beberapa rumah cage bahkan memiliki tempat tidur bertingkat untuk menampung lebih banyak penghuni.
  • Rumah-rumah cage ini juga seringkali memiliki kondisi keselamatan yang rendah, terutama jika tidak memenuhi standar konstruksi yang aman. Hal ini dapat menjadi risiko bagi penghuninya dalam hal kebakaran atau keadaan darurat lainnya.

    Meskipun bentuk rumah cage bervariasi tergantung pada kondisi spesifik di masing-masing tempat, gambaran di atas mencerminkan kondisi umum dari rumah-rumah cage di Hong Kong. Dengan demikian, Hong Kong adalah sebuah kota yang unik dengan karakteristik politik, budaya, dan ekonomi yang kompleks, serta menghadapi tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan kesejahteraan dan stabilitas jangka panjangnya. berikut gambaran Cage House


                          






Tidak ada komentar:

Posting Komentar