Terapi oksigen hiperbarik (HBOT)
adalah jenis perawatan medis di mana pasien menghirup oksigen murni dalam ruang
bertekanan tinggi. Pada anak-anak, terapi ini digunakan untuk mengobati
berbagai kondisi medis. Dalam HBOT, tekanan udara di dalam ruang biasanya 2
hingga 3 kali lebih tinggi dari tekanan atmosfer normal. Kondisi ini
memungkinkan paru-paru anak untuk menghirup lebih banyak oksigen daripada yang
mungkin di udara biasa. Manfaat terapi oksigen hiperbarik pada anak-anak dapat
mencakup:
- Meningkatkan suplai oksigen ke jaringan yang
terluka, yang dapat mempercepat proses penyembuhan.
- membantu dalam pemulihan setelah cedera otak
traumatis atau kondisi neurologis tertentu.
- Meningkatkan efektivitas sel-sel darah putih dalam
melawan infeksi, terutama yang disebabkan oleh bakteri anaerob.
- Membantu dalam penghilangan karbon monoksida dari
darah lebih cepat.
- Mengobati penyakit dekompresi pada penyelam.
Terapi oksigen hiperbarik (HBOT)
telah digunakan secara eksperimental untuk membantu anak-anak dengan berbagai
kondisi perkembangan, termasuk gangguan spektrum autisme (ASD), keterlambatan
bicara, dan masalah fokus atau perhatian. Namun, penting untuk dicatat bahwa
penggunaan HBOT untuk kondisi-kondisi ini masih kontroversial dan belum
diterima secara luas sebagai pengobatan utama.
Mekanisme
Kerja HBOT meningkatkan oksigenasi jaringan tubuh, termasuk otak. Teorinya
adalah bahwa peningkatan oksigen dapat membantu memperbaiki fungsi otak dan
mendukung regenerasi sel-sel saraf yang mungkin mendukung perbaikan dalam fokus
dan keterampilan bicara. Namun semua itu memiliki Resiko Dimana HBOT bisa
memiliki efek samping seperti trauma barotrauma pada telinga atau paru-paru,
miopia sementara, dan dalam beberapa kasus bisa sampai kejang. Selain itu biaya
HBOT masih tergolong mahal dan mungkin tidak tersedia di semua lokasi. serta
tidak semua penyedia asuransi kesehatan menutupi biaya terapi ini untuk kondisi
perkembangan.
Disarankan sebelum memulai terapi HBOT untuk anak dengan masalah fokus atau keterlambatan bicara, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis, seperti ahli saraf anak atau dokter spesialis perkembangan anak. Mereka dapat membantu menentukan apakah HBOT adalah pilihan yang tepat atau tidak. HBOT bisa menjadi bagian dari pendekatan terapi yang lebih luas, tetapi tidak harus menjadi satu-satunya bentuk pengobatan. Sebelum dilakukan terapi HBOT, berikut terapi yang dapat dilakukan dengan sangat minimal resiko :
Terapi Bicara dan Bahasa: Terapi ini adalah pilihan utama untuk anak-anak dengan keterlambatan bicara.
Terapi Okupasi dan Fisioterapi: Bisa membantu dalam meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar serta keterampilan sehari-hari.
Intervensi Perilaku: Teknik seperti terapi perilaku kognitif (CBT) bisa membantu anak dengan masalah fokus dan perhatian.
Terapi oksigen hiperbarik (HBOT)
memiliki sejumlah manfaat potensial, tetapi juga ada risiko dan bahaya yang
perlu dipertimbangkan. Berikut ini adalah beberapa risiko dan efek samping yang
terkait dengan HBOT:
- Barotrauma
- Perubahan tekanan bisa menyebabkan rasa sakit atau
kerusakan pada telinga tengah, yang disebut barotrauma. Ini adalah efek
samping paling umum dari HBOT.
- Sinus: Tekanan bisa menyebabkan rasa sakit
atau ketidaknyamanan di sinus.
- Paru-paru: Dalam kasus yang jarang,
perubahan tekanan dapat menyebabkan kerusakan paru-paru atau barotrauma
paru.
- Myopia Sementara
- Paparan berulang terhadap HBOT bisa menyebabkan
perubahan sementara dalam penglihatan, seperti rabun jauh (miopia), yang
biasanya kembali normal setelah terapi selesai.
- Toksisitas Oksigen
- Menghirup oksigen murni dalam jangka waktu yang
lama dapat menyebabkan keracunan oksigen, yang dapat memengaruhi sistem
saraf pusat dan paru-paru. Gejalanya bisa termasuk kejang, mual, pusing,
atau masalah pernapasan.
- Kejang
- Meskipun jarang, peningkatan kadar oksigen dalam
darah bisa memicu kejang, terutama pada individu yang rentan atau
memiliki kondisi medis tertentu.
- Hipoglikemia
- Pada anak-anak dengan diabetes atau kondisi lain
yang mempengaruhi kadar gula darah, HBOT bisa menyebabkan penurunan kadar
gula darah (hipoglikemia).
- Efek Psikologis
- Beberapa orang mungkin mengalami klaustrofobia
atau rasa cemas berada dalam ruang tertutup selama sesi terapi.
- Kerusakan Paru
- Dalam kasus yang sangat jarang, HBOT bisa
menyebabkan kerusakan paru-paru akibat tekanan tinggi dan kadar oksigen
tinggi.
Pertimbangan lain dalam kondisi kesehatan tertentu, Anak-anak dengan kondisi medis tertentu seperti pneumotoraks (kolaps paru), infeksi telinga akut, atau masalah sinus mungkin tidak cocok untuk HBOT. Meskipun HBOT memiliki potensi manfaat untuk berbagai kondisi medis, termasuk beberapa gangguan perkembangan pada anak-anak, risikonya tidak boleh diabaikan. Konsultasi dengan dokter spesialis yang berpengalaman sangat penting untuk menilai apakah HBOT adalah pilihan yang tepat dan aman untuk kondisi spesifik anak Anda. Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan HBOT pada anak-anak harus diawasi ketat oleh profesional medis. Terapi ini tidak cocok untuk semua kondisi dan tidak selalu efektif untuk semua pasien. Beberapa efek samping dan risiko yang terkait dengan HBOT termasuk masalah telinga tengah, sinus, paru-paru, dan efek samping lainnya yang mungkin terjadi akibat peningkatan tekanan. Konsultasi dengan dokter spesialis diperlukan untuk menentukan apakah terapi oksigen hiperbarik adalah pilihan yang tepat untuk kondisi spesifik seorang anak.
Bahas dan review klinik²nyqa kak
BalasHapus