Jika berbicara tentang kuliner khas Jawa Timur, rasanya kurang lengkap tanpa menyebut kupang lontong. Makanan tradisional satu ini memang tidak seterkenal rawon atau rujak cingur di kancah nasional, tetapi bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya daerah pesisir seperti Sidoarjo dan Surabaya, kupang lontong adalah santapan legendaris yang kaya cita rasa.
Kupang lontong adalah bukti bagaimana kekayaan laut Indonesia diolah menjadi makanan sederhana namun sangat lezat. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang asal usul kupang lontong, warung pertama yang memperkenalkannya, hingga resep otentik yang bisa kamu coba di rumah. Kupang lontong adalah hidangan yang terdiri dari kupang, sejenis kerang kecil yang direbus, kemudian disajikan bersama lontong (nasi yang dikukus dalam bungkus daun pisang). Sajian ini biasanya disiram dengan kuah kaldu gurih, ditambah lentho (gorengan berbahan dasar singkong dan kacang), dan disempurnakan dengan sambal petis yang khas. Aroma laut dari kupang berpadu sempurna dengan manis-asin dari petis, menghasilkan rasa yang unik, kuat, dan sangat khas Jawa Timur
Kupang lontong berasal dari pesisir utara Jawa Timur, terutama di daerah Sidoarjo dan sekitarnya. Nama "kupang" mengacu pada sejenis moluska kecil yang banyak ditemukan di perairan dangkal dan berlumpur di sepanjang pantai Jawa Timur. Karena kupang mudah didapatkan dan melimpah di daerah ini, masyarakat sekitar mengolahnya menjadi berbagai jenis makanan, salah satunya kupang lontong.
Sejak zaman dahulu, kupang telah menjadi sumber protein masyarakat pesisir. Makanan ini juga erat kaitannya dengan tradisi maritim, karena biasanya dijajakan di pasar-pasar tradisional atau dijual keliling oleh para pedagang kaki lima. Kupang lontong mulai populer sebagai kuliner rakyat sekitar tahun 1950-an, dan lambat laun menjadi identitas kuliner khas Sidoarjo dan Surabaya. Meskipun sulit untuk memastikan siapa yang pertama kali menjual kupang lontong, salah satu warung legendaris yang sering dianggap pelopor adalah Warung Kupang Lontong Bu Mitro di Sidoarjo.
Warung ini berdiri sejak tahun 1960-an dan hingga kini masih bertahan, dikelola oleh generasi kedua keluarga. Warung Bu Mitro terkenal karena tetap mempertahankan cara masak tradisional, mulai dari proses pemilihan kupang segar hingga penggunaan petis asli yang difermentasi manual. Selain Bu Mitro, beberapa nama warung kupang lainnya seperti Kupang Lontong Pak Slamet di Kenjeran Surabaya juga termasuk pelopor penyebaran popularitas kupang lontong di Jawa Timur. Berikut Keistimewaan Kupang Lontong Jawa Timur, antara lain :
- Kupang memiliki rasa laut yang alami, menghadirkan sensasi unik saat disantap.
- Paduan Petis berbahan dasar udang memperkaya rasa kupang lontong, memberikan sentuhan gurih dan manis.
- Lentho Gurih Renyah, Lentho menambah tekstur renyah dan rasa gurih yang kontras dengan lembutnya kupang.
- Beberapa penyaji menambahkan sambal rawit untuk memperkuat rasa pedas yang membakar lidah.
- Kupang lontong bukan hanya makanan, tapi juga pengalaman rasa yang mengajak kita menikmati kekayaan hasil laut Nusantara.
Bagi kamu yang ingin mencoba membuat kupang lontong di rumah, berikut resep sederhananya:
Bahan-Bahan:
Kupang segar: 500 gram (cuci bersih, buang pasir)
Lontong: 5 buah, potong-potong
Lentho singkong: 5 buah (bisa diganti dengan perkedel singkong)
Petis udang: 5 sendok makan
Bawang putih: 5 siung, haluskan
Daun salam: 2 lembar
Serai: 1 batang, memarkan
Garam: secukupnya
Air: 1 liter
Sambal rawit: sesuai selera
Cara Membuat:
Rebus kupang dalam air mendidih bersama daun salam dan serai hingga kupang matang dan mengapung. Angkat dan tiriskan.
Tumis bawang putih halus hingga harum, kemudian masukkan petis udang, aduk rata.
Tuang sedikit air rebusan kupang ke dalam tumisan petis untuk membuat kuah kental.
Susun potongan lontong di piring, tambahkan kupang rebus, siram dengan kuah petis, beri lentho di sampingnya, dan sajikan bersama sambal rawit.
Pastikan kupang benar-benar segar untuk menghasilkan rasa yang terbaik
Kupang harus dicuci berkali-kali untuk menghilangkan pasir halusnya. Biasanya direndam dulu dalam air garam sebelum diolah. Kupang kaya protein dan zat besi, sehingga bagus untuk menambah energi. Warung kupang lontong tradisional biasanya tetap menggunakan petis buatan sendiri, bukan petis instan pabrikan. Kupang hanya tersedia musiman, khususnya saat cuaca panas dan air laut surut.
Selain karena cita rasanya yang unik, makan kupang lontong juga menjadi pengalaman untuk mengenal lebih dalam budaya pesisir Jawa Timur. Setiap sendok kupang lontong membawa cerita tentang kehidupan laut, tradisi, dan keramahan orang Jawa Timur. Jika kamu berkunjung ke Sidoarjo, Surabaya, atau daerah pesisir lainnya di Jawa Timur, jangan lupa mencicipi sajian legendaris ini langsung di warung-warung tradisionalnya. Rasakan sensasi gurih, pedas, manis yang harmonis dalam satu suapan.
No comments:
Post a Comment