"Sandwich generation" adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan orang-orang, biasanya berusia 30 - 50 tahun, yang berada di
tengah-tengah tanggung jawab merawat orang tua mereka yang sudah lanjut usia
sekaligus merawat anak-anak mereka sendiri. Istilah sandwich generation digunakan
karena menggambarkan bagaimana orang-orang dalam kelompok ini terjepit di
antara dua lapisan tanggung jawab yang berat, mirip dengan isian di antara dua
potong roti dalam sandwich. Mereka berada di posisi tengah, harus menangani
tuntutan dari dua generasi yang berbeda. Dimana orang tua yang menua dan
membutuhkan perawatan serta anak-anak yang masih memerlukan bimbingan dan
dukungan.
Individu dalam sandwich generation sering merasa bahwa waktu, energi, dan sumber daya mereka terbatas karena harus dibagi di antara kebutuhan dua generasi. Selain tanggung jawab fisik, mereka juga mengalami tekanan emosional dan finansial yang besar, mirip dengan bagaimana isian sandwich mungkin tertekan di antara dua potong roti. Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan penyebab terjadinya fenomena "sandwich generation" ini :
- Penurunan tingkat kelahiran dan peningkatan harapan hidup menyebabkan populasi lansia meningkat. Ini berarti lebih banyak orang yang memerlukan perawatan jangka panjang.
- Banyaknya keluarga modern yang tidak lagi memiliki tiga generasi tinggal dalam satu rumah. Sebagai hasilnya, tanggung jawab merawat orang tua sering jatuh pada generasi anak-anak.
- Biaya hidup yang terus meningkat, termasuk biaya kesehatan dan perawatan lansia, membuat tekanan finansial pada generasi "sandwich".
- Perubahan dalam peran gender telah menyebabkan lebih banyak wanita berkarir, namun seringkali juga tetap bertanggung jawab sebagai pengasuh utama dalam keluarga, termasuk orang tua dan anak-anak.
- Kemajuan teknologi kesehatan telah membuat orang hidup lebih lama, sehingga menghadirkan biaya yang lebih besar untuk perawatan kesehatan jangka panjang.
- Krisis ekonomi dapat memperburuk situasi dengan membatasi sumber daya finansial yang tersedia untuk keluarga.
Semua faktor ini bersama-sama menyebabkan generasi
"sandwich" menghadapi tantangan yang unik dan kompleks dalam merawat
baik orang tua mereka yang sudah tua maupun anak-anak mereka. Namun hal ini
dapat dihindari dengan beberapa strategi sebagai pertimbangan :
- Mulailah
merencanakan keuangan Anda sejak dini. Buatlah tabungan darurat dan
rencanakan investasi untuk masa depan, termasuk perawatan orang tua.
- Dapatkan
asuransi kesehatan yang komprehensif untuk melindungi diri dan keluarga
dari biaya perawatan yang tidak terduga.
- Jika
memungkinkan, bicarakan dengan pasangan atau keluarga lainnya untuk
mendukung satu sama lain dalam merawat anggota keluarga yang membutuhkan.
- Bangun
jaringan dukungan dengan orang-orang terdekat, seperti teman, tetangga,
atau keluarga yang dapat membantu ketika Anda membutuhkan istirahat atau
bantuan.
- Bicarakan
dengan anggota keluarga tentang harapan dan tanggung jawab dalam merawat
orang tua, sehingga tidak terjadi kebingungan atau kesalahpahaman.
- Jangan
lupakan diri sendiri. Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri, menjaga
kesehatan fisik dan mental Anda agar tetap kuat dalam menghadapi
tantangan.
- Diskusikan
dengan orang tua Anda tentang rencana perawatan jangka panjang, seperti
asuransi perawatan jangka panjang atau rencana perawatan rumah.
- Pelajari
lebih lanjut tentang solusi dan layanan yang tersedia untuk membantu
perawatan lansia, termasuk program pemerintah dan organisasi non-profit.
Dengan merencanakan secara matang dan memiliki dukungan yang
tepat, Anda dapat mengelola tanggung jawab merawat keluarga tanpa terjebak
dalam tekanan yang berlebihan dari sandwich generation.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar